Kantor Desa Landbouw tampak sepi saat dikunjungi pada
Selasa (21/1/25).
EKSKLUSIF.CO - Nama Kepala Desa Landbouw Haidir Jailani akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, sebab tersiar kabar Haidir Jailani diduga memungut biaya dokumen berkas dan biaya SK sebesar 2 juta rupiah dari calon Kepala Urusan Umum (Kaur) desa Landbouw.
Kabar itu menjadi viral saat ia (Haidir) menuturkan kepada salah seorang wartawan media online bahwa kutipan uang yang tengah diperbincangkan di masyarakat itu adalah untuk biaya SK dan pengurusan berkas serta uang minum.
"Biasa lah bang, untuk biaya SK, pengurusan berkas-berkasnya di tingkat kecamatan dan kabupaten, dan uang minum kami," kata Haidir saat diwawancara, seperti dilansir dari salah satu media online , Senin (14/1/25).
Sementara itu, belum lama ini, kepada eksklusif.co Haidir membantah isu tersebut. Haidir pun berdalih dengan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah meminta atau menerima uang dari calon Kaur Umum Kantor Desa Landbouw.
"Faktanya belum ada saya terima. Kalau cerita yang diberita itu, saat saya dikonfirmasi, kan masih wacana, karena nantinya banyak berkas yang harus dilengkapi dan sampai ke kecamatan. Tapi belum ada saya terima dan tidak ada yang memberi," terang Haidir melalui WhatsAppnya di nomor 0822-7635-7xxx, Jumat (17/01/2025).
Saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/25) melalui WhatsApp perihal yang dimaksud dengan "masih wacana" dan belum menerima serta tidak ada yang memberi, Haidir sama sekali tidak memberikan tanggapannya.
Haidir kini juga tidak bisa dihubungi saat dimintai konfirmasi perihal proyek pembangunan jalan desa senilai Rp158.648.000 yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2024.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait jumlah kelompok masyarakat penerima bantuan benih/pakan untuk perikanan senilai Rp92.052.600 yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2024, Haidir juga belum memberikan tanggapan apa pun.
Seorang warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya soal bantuan benih dan pakan untuk perikanan. Ia pun heran, kepala desanya itu kerap menjadi pemberitaan di media massa.
Menurutnya, pada Mei 2024 lalu, Kepala Desa Haidir Jailani juga dikabarkan mendapat pemberitaan negatif soal pengerjaan jalan rabat beton yang dibiayai dari Dana Desa (DD) Landbouw.
Dikatakannya, saat itu tersiar kabar pekerjaan jalan rabat beton dengan volume 193 meter X 3,0 X 0,15 meter senilai Rp158.648.000 yang bersumber dari dana desa (DD) tahun anggaran 2024 tepatnya di Dusun/Huta III Jalan Usaha Tani, Nagori landbouw sudah dalam kondisi rusak, padahal baru selesai dikerjakan.
Penulis: Dharma S
No comments:
Post a Comment