Kondisi perkebunan kelapa sawit dengan Tanaman
Belum Menghasilkan (TBM) di lahan milik PTPN IV Regional II Unit Kebun Marihat yang
dipenuhi rumput liar dan gulma. (poto/dharma).
EKSKLUSIF.CO - Sekitar puluhan hektare lahan perkebunan kelapa sawit Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di lahan milik PTPN IV Regional II Unit Kebun Marihat dipenuhi rumput liar dan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan pohon kelapa sawit.
Pada sejumlah piringan, rumput-rumput liar lainnya juga ditemukan melimpah, seperti tumbuhan talas, kayu-kayuan, serta pisang liar yang tumbuh subur di sekitar pohon kelapa sawit.
Menurut salah seorang karyawan Afdeling 3 Perkebunan Marihat yang tidak mau namanya dipublikasikan saat ditemui di lapangan mengatakan, TBM kelapa sawit yang dipenuhi rumput liar itu merupakan hasil tanam ulang (TU) tahun 2023 yang sebelumnya dilakukan oleh unit perkebunan PTPN IV Marihat.
"TBM sawit tahun tanam 2023 itu Pak. Kalau Chamis piringan dan pasar panen terakhir dikerjakan bulan 11, tahun lalu," ujarnya saat di lokasi perkebunan Marihat di Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (20/01/2025).
Ia menuturkan, ketika para pekerja menggarap pengerjaan chamis, TBM kelapa sawit dalam kondisi memprihatinkan karena telah ditumbuhi berbagai jenis gulma dan mucuna. Sementara pada gawang kelapa sawit telah ditumbuhi tanaman berkayu dan pisang hutan.
"Sebelum dilakukan chamis, kondisi TBM kelapa sawit di lokasi ini sudah ditumbuhi rumput dan mucuna, jadi wajar saja kalau hasil chamis enggak maksimal. Lihat saja sekarang, baru beberapa hari saja piringan kelapa sawit sudah ditumbuhi rumput dan lompong hutan," terangnya.
Selain itu, ia juga menuding vendor yang melaksanakan pemeliharaan TBM kelapa sawit di Afdeling 3 itu diduga dilakukan secara asal-asalan tanpa melalui tahapan dan ketentuan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
"Vendor pemeliharaan TBM kelapa sawit diduga tidak melakukan chamis gulma sesuai tahapan dan ketentuan yang telah dibuat oleh perusahaan, agar memperoleh keuntungan yang lebih besar," terangnya.
Sementara itu, Asisten Personalia Kebun (APK) Marihat saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (21/01/2025), hingga berita ini diturunkan, belum memberikan tanggapan sama sekali.
Penulis: Dharma Samosir
No comments:
Post a Comment