Ribuan pohon kelapa sawit TBM di
Afdeling 4 Limau Manis, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumatera
Utara ditemukan dengan kondisi mengering dan keadaan mati
EKSKLUSIF.CO - Anggaran pemeliharaan kelapa sawit Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) milik PTPN 4 Unit Kebun Dusun Hulu, diduga tidak berjalan sesuai pelaksanaan di lapangan. Pasalnya, ribuan pohon kelapa sawit TBM yang ditanam di Afdeling 4 Limau Manis, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara di atas lahan seluas sekitar 500 hektare itu ditemukan dengan kondisi mengering dan keadaan mati.
Hasil pantauan di lapangan pada Selasa (5/11/2024) menunjukkan matinya ribuan pohon kelapa sawit di
lokasi tersebut. Kondisi batang pohon kelapa sawit di areal Tanam Ulang (TU)
Penanaman Kembali (Replanting) 2023 itu
menunjukkan daun kelapa sawit dalam kondisi rusak dan kering.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Selasa
(5/11/2024) melalui WhatsApp, Manajer Kebun Dusun Hulu Eko Susanto
mengemukakan, tanaman kelapa sawit di areal itu mati akibat serangan hama ulat
batang.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai nama
vendor yang ditunjuk perusahaan untuk melakukan perawatan pada kelapa sawit
TBM, Eko Susanto sama sekali tidak
memberikan jawaban.
Selain itu, temuan di lapangan menunjukkan
penyebab matinya ribuan tanaman sawit di kawasan afdeling 4 Limau Manis
tersebut diduga karena tidak dilakukan pemeliharaan yang benar, sehingga TBM
kelapa sawit di lokasi tampak mati dan ditumbuhi Mucuna serta gulma yang
mengganggu tanaman.
Berdasarkan keterangan salah seorang masyarakat
yang kebetulan berada di lokasi dan tidak mau namanya dipublikasikan, mengatakan, penyebab matinya pohon kelapa sawit di lokasi tersebut diduga
akibat terpapar racun dengan dosis tinggi, dan ia menduga pihak perusahaan
langsung mencabut dan membuang pohon kelapa sawit yang mati tersebut.
"Selain karena terlalu lama tertutupi oleh mucuna dan gulma (rumput liar), penyebab matinya pohon kelapa sawit di lokasi
tersebut diduga juga karena terkena racun dalam dosis. Jadi, perusahaan seolah
tergesa-gesa memindahkan dan membuangnya untuk menutupi jejak," katanya.
Penulis: Dharma Samosir
Editor: Red
Copyright © 2024 EKSKLUSIF
No comments:
Post a Comment