EKSKLUSIF.CO - Direktorat
Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian
menyelenggarakan pertemuan Forum Komunikasi Bisnis Produk Hortikultura di
Malang pada 29 -31 Oktober 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk membangun
sinergi dan memperkuat daya saing produk hortikultura di tingkat nasional serta
merupakan bagian dari upaya peningkatan peran sektor pertanian dalam
perekonomian nasional.
Direktur
Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH) Kementerian Pertanian,
Hotman Fajar Simanjuntak dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan
hortikultura nasional tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi saja, tetapi
juga mengintegrasikan seluruh aspek dari hulu hingga hilir sebagai bagian dari
sistem rantai pasok hingga kelembagaan petani yang berkelanjutan.
“Hortikultura
nasional harus mampu beradaptasi dengan dinamika kebutuhan konsumen, perubahan
pola produksi, dan perkembangan pelaku rantai pasok untuk menjadi sub-sektor
yang menjanjikan dalam jangka panjang. Melalui forum komunikasi bisnis ini,
diharapkan tercipta kolaborasi dan terbangun komitmen bersama dalam penguatan
akses pasar hortikultura ke depannya, sehingga produk hortikultura siap
bersaing di pasar internasional,” paparnya.
Pembangunan
sektor hortikultura yang berkelanjutan menjadi perhatian penting, mengingat
kontribusi sektor ini tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek
sosial dan budaya masyarakat. Petani hortikultura memegang peran sentral
sebagai penyedia beragam produk yang mendukung berbagai kebutuhan pasar, dari
domestik hingga ekspor.
Di tempat yang
terpisah, Plt Dirjen Hortkultura, Muhammad Taufiq Ratule, menyampaikan bahwa
sistem produksi hortikultura nasional saat ini masih menghadapi tantangan,
seperti ketersediaan lahan, teknologi yang efektif, dan efisiensi di tengah
permintaan pasar yang terus berubah.
“Diperlukan
upaya peningkatan daya saing berbasis permintaan pasar dengan mengoptimalkan
sumber daya, peran swadaya masyarakat, dan dukungan pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah,” terangnya.
Investasi yang
berkelanjutan di sektor ini diharapkan dapat memperkuat sistem produksi on-farm
dan off-farm yang lebih kuat dan tangguh. Pertumbuhan yang dinamis di sektor
hortikultura telah menciptakan peluang baru bagi para pelaku usaha dan masyarakat
untuk meningkatkan pendapatan.
Senada dengan
Direkrtur PPHH, Ketua Kelompok Substansi Pemasaran Hortikultura (Kapoksi), Dina
M.Susilawati turut menjelaskan, bahwasanya Pelaku usaha perlu mengenali lebih
kuat lagi terkait dinamika yang terjadi di pasar lokal maupun internasional.
"Prosedur
dan Persyaratan di negara kita dan di negara tujuan ekspor, harus benar-benar
dipahami oleh pelaku usaha, diantaranya pengawasan dan pengendalian mutu barang
ekspor untuk produk tertentu SNI, komoditi / produk yang terkena Bea Keluar,
dokumen pelengkap ekspor (menggunakan CoO / SKA), dan tarif/non tarif dari
negara tujuan ekspor,” terang Dina.
Pertemuan yang
dihadiri sejumlah eksportir hortikultura ini menekankan pentingnya kerja sama
strategis untuk membangun sektor hortikultura yang lebih kompetitif dan
berkelanjutan. Dihadapan pewarta, Ketua Kelompok Subtansi (Kapoksi)
Pengembangan usaha dan kelembagaan Ditjen Hortikultura Ermia Sofiyessi juga
menegaskan perlunya koordinasi yang baik antara Pemerintah pusat, daerah,
pelaku usaha dan produsen. "Hal ini dilakukan agar pengembangan usaha di
sub sektor usaha dapat terus memberikan kontribusi dan memperkuat kelembagaan
usaha tani berbasis hortikultura,” Tutup Yessi.(*)
No comments:
Post a Comment