EKSKLUSIF.CO - Terkait
dugaan korupsi iklan di Bank bjb, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdalih secara
resmi belum mendapatakan informasinya. Hal itu diutarakan Kepala Eksekutif
Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. Menurut Dian, pihaknya belum mengetahui
secara pasti informasi tersebut karena masih sebatas penyampaian ke publik.
“Kita belum inform-kan,
secara resmi belum inform. Itu kan masih disampaikan ke publik, tapi kita belum tahu seperti apa. Tentu ada prosesnya
terkait itu,” kata Dian kepada wartawan seusai Peluncuran Roadmap Penguatan
Bank Pembangunan Daerah (BPD) 2024-2027 di Grand Hyatt, Jakarta Pusat pada
Senin, 14 Oktober 2024 lalu.
Padahal, di
tempat berbeda, sebelumnya KPK melalui Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur
Rahayu kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, dikutip Sabtu (14/9/2024) mengatakan,
bahwa KPK telah menetapkan 5 orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi
pengadaan barang dan jasa, terkait iklan BJB. Dua orang di antaranya berasal
dari internal pihak BJB, termasuk jajaran pejabat tinggi berinisial YR.
Sementara 3 orang lainnya merupakan pihak swasta.
Menanggapi
penjelasan OJK, salah seorang pemerhati antikorupsi, yang tak ingin namanya
dipublikasikan mengatakan, apa yang disampaikan oleh OJK hanya sekadar bentuk
lepas tangan dari tanggung jawab dalam pengawasannya.
Menurutnya, OJK
memiliki fungsi mengawasi setiap lembaga keuangan seperti perbankan, perusahaan
ansuransi, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, dan lembaga pembiayaan
non bank lainnya. Selain itu ia juga menyampaikan OJK masih memiliki tanggung
jawab untuk menjamin keamanan dana masyarakat yang dikelola oleh lembaga jasa
keuangan, dan melakukan pengawasan terhadap keamanan dana masyarakat yang
dikelola oleh lembaga jasa keuangan.
‘’Bagaimana OJK
bisa hanya memberikan penjelasan secara resmi belum Inform. Tugasnya OJK adalah
menjamin dana masyarakat yang dikelola oleh perbankan. Selain menjamin, OJK
juga punya tanggung jawab untuk mengawasi jika menyangkut keamanan dana masyarakat
yang dikelola oleh perbankan. Padahal, sepatutnya OJK itu langsung merespons
ketika mengetahui ada masalah yang sedang ditangani oleh KPK terkait dugaan
penyelewengan dana iklan di bank bjb milik pemerintah daerah, bukan malah alih-alih
berdalih ‘’secara resmi belum inform’’. Artinya, OJK selama ini kecolongan,’’ tandasnya,
di Bandung, Sabtu (19/10/2024).
“OJK juga kan
mengetahui saham bank bjb itu bukan hanya dari pemerintah daerah, tetapi ada
saham seri B yang merupakan dana publik. Artinya ada dana masyarakat yang harus
benar-benar dijamin keamanannya oleh OJK. Kok OJK gampang sekali ngomongnya,’’pungkasnya.(tim)
No comments:
Post a Comment