EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Iklan Rp200 Miliar di Bank BJB Jadi Isu Nasional, IPW Minta BPK Lakukan Audit Ulang Termasuk Anggaran Publikasi di SKPD

Eksklusif Co
Thursday, 3 October 2024 | 21:00 WIB Last Updated 2024-10-03T14:11:11Z
 Foto: Ilustrasi

EKSKLUSIF.CO - Dugaan Korupsi dana Iklan Bank BJB Senilai Rp 200 Miliar menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Pasalnya, dana Iklan BJB yang diberikan ke media tersebut belum diketahui media mana saja karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga dinilai belum memberikan penjelasan secara gamblang.
 
Tentu saja isu ini menarik perhatian sejumlah pihak, termasuk sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan Jurnalis Peduli Jawa Barat.
 
Bahkan lembaga antirasuah (KPK) baru-baru ini didatangi gabungan LSM bersama komunitas jurnalis untuk mendesak KPK mempercepat penanganan kasus dugaan korupsi iklan Bank BJB.
 
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Ketua Umum LSM Indonesia Public Watch (IPW) Mangapul Parulian Doloksaribu pun menegaskan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit ulang terhadap Bank BJB terkait media mana saja yang turut menikmati anggaran jumbo tersebut.
 
Lian, sapaan akrab Ketua Umum LSM Indonesian Public Watch (IPW) itu, kepada eksklusif.co melalui sambungan telepon, Kamis (3/10/24), menjelaskan nilai proyek iklan itu dinilai tak lazim jika anggaran sebesar itu tak diketahui para pemegang saham. Pasalnya, kata Lian, pemegang saham tentu memiliki kewenangan aktif dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan, seperti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menjadi wadah bagi pemegang saham untuk menyampaikan aspirasi dan memantau (mengawasi) kinerja perusahaan.
 
‘’Setidaknya perlu dilakukan audit ulang oleh BPK karena ada indikasi kuat terjadinya dugaan korupsi dan buruknya pengelolaan anggaran di BJB, terutama terkait penempatan dana iklan yang tidak transparan media mana saja yang menikmati uang itu,’’ kata Lian.
 
‘’Rapat Umum Pemegang Saham juga merupakan platform di mana para pemegang saham dapat mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, dan memberikan persetujuan terhadap keputusan-keputusan penting yang akan diambil oleh perusahaan,’’ imbuhnya.
 
Lian juga meminta agar BPK melakukan audit ulang yang dilakukan oleh auditor berintegritas dan dilakukan bekerja sama dengan pihak lain, misalnya akuntan publik atau penyidik KPK yang memiliki latar belakang auditor.

Baca Juga: Diskominfo Jabar Sebut Ada Efisiensi Anggaran Publikasi Media
 
Perlukah Anggaran Publikasi di SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar di Audit?
 
Pada kesempatan itu, selain persoalan dana iklan di Bank BJB, Lian juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat agar lebih terbuka dan tidak main-main saat melakukan audit, termasuk ketika memeriksa keuangan SKPD dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat yang mengucurkan anggaran publikasi yang tidak jelas urgensinya sehingga dianggap anggaran tersebut menjadi ajang pesta bagi-bagi uang kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
 
‘’Anggaran Publikasi di sejumlah SKPD (Dinas) di Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebenarnya tidak jelas urgensinya. Bahkan ada puluhan miliar anggaran publikasi yang dikucurkan SKPD di Pemerintahan provinsi Jabar setiap tahun ke media tertentu. Tentu, sudah saatnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bersikap transparan mengenai sejauh mana hasil audit yang dilakukan BPK selama ini,’’ pungkasnya.(tim/red)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Iklan Rp200 Miliar di Bank BJB Jadi Isu Nasional, IPW Minta BPK Lakukan Audit Ulang Termasuk Anggaran Publikasi di SKPD

No comments:

Trending Now

Iklan