EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Stok Beras Tingkat Global Sedang Tidak Baik, Kementan Gelar Rakor Antisipasi Darurat

Eksklusif Co
Saturday 13 July 2024 | 14:33 WIB Last Updated 2024-08-16T06:06:52Z
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Riau) tancap gas untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan.

EKSKLUSIF.CO - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Riau) tancap gas untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat prediksi kekeringan dan kondisi menipisnya stok beras di tingkat global, salah satunya dengan mengadakan Rakor (Rapat Koordinasi) dan percepatan tanam sebagai aksi nyata Satgas Antisipasi Darurat Pangan di 2 (dua) Kabupaten di Provinsi Riau yaitu Kabupaten Pelalawan (10/7) dan Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (11/7).

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Penanggung Jawab (PJ) Perluasan Areal Tanam (PAT) Provinsi Riau, Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Liferdi Lukman dan dihadiri oleh Pj Bupati Indragiri Hilir, Kepala BSIP Riau, Kadistan Provinsi Riau, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Riau, Dandim 0314, perwakilan Kodim 0313, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau perwakilannya, koordinator penyuluhan, koordinator BPP dan petugas data PAT di kedua kabupaten tersebut .

“Indonesia saat ini berada dalam yang tidak baik-baik saja. Kita lihat Vietnam yang biasanya memiliki stok beras 6-8 juta ton, saat ini hanya memiliki stok 300 ribu ton, oleh karena itu pemerintah menetapkan kondisi darurat pangan yang harus disikapi dengan langkah yang tidak bisa-biasa saja,” kata Dr. Liferdi saat memberikan arahan.

Doktor Ilmu Pertanian jebolan IPB University ini mengatakan, kemajuan PAT di Kabupaten Pelalawan berada pada zona merah diantara 12 kabupaten lain di Provinsi Riau dengan realisasi pempanisasi, oplah dan padi gogo sebesar 3,59% atau seluas 256,5 Ha dari total target 7.139 Ha. Sedangkan progres realisasi di Kabupaten Indragiri Hilir cukup baik dan berada pada zona hijau dengan realisasi sebesar 30,15% atau seluas 2.828,8 Ha dari total target 9.382 Ha.

Rakor ini merupakan upaya percepatan realisasi PAT yaitu pempanisasi, optimalisasi lahan rawa dan tusip padi gogo. Untuk wilayah Provinsi Riau target pempanisasi seluas 18.557 Ha, target oplah 3.336 Ha dan target Tusip Padi Gogo 17.112 Ha dengan total target PAT 39.005 Ha.

Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan berupa 240 unit pompa air yang sudah terpasang 100 persen.

“Dengan adanya bantuan pompa air ini diharapkan dapat membantu ketersediaan air untuk bercocok tanam, sehingga target PAT juga tentu bisa dicapai, baik melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) maupun penambahan areal tanam baru,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu Bupati Pelalawan, Zukri menyatakan, pihaknya mendukung penuh program Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi padi di Kabupaten Pelalawan.

“Oleh karenanya, perlu sinergi antara Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan untuk merealisasikan penanaman padi gogo dan mendorong oplah di kecamatan Kuala Kampar yang memiliki luas potensi 6.000 Ha,” kata Zukri.

Zukri menambahkan, hampir 70 persen kebutuhan beras Provinsi Riau didatangkan dari luar seperti Palembang, Lampung, Jawa, Sumbar, dan Sumut. Kondisi darurat pangan yang terjadi saat ini menuntut semua pihak untuk bersinergi dalam rangka menyediakan pangan mengingat Kabupaten Pelalawan mempunyai luas tanam yang cukup signifikan.

Sementara itu, Penjabat Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Herman mengapresiasi langkah koordinasi gugus tugas antisipasi darurat pangan di Kabupaten Inhil.

Dijelaskannya, langkah yang dilakukan Pemkab dalam upaya penyediaan beras di daerah tersebut, salah satunya dengan melakukan penanaman serentak seluas 3.000 Ha sebagai uji coba pada lahan seluas 17 ribu Ha di Inhil.

“Selain sisi hulu yang diperhatikan, Pemda (pemerintah daerah) juga mendorong hilirisasi beras melalui pengemasan yang baik agar dapat dijual dan diterima pasar,” kata Herman.

Selain koordinasi, Tim Satgas Antisipasi Darurat Pangan melakukan percepatan penanaman di lokasi PAT di masing-masing kabupaten. Lokasi penanaman di Kabupaten Pelalawan berada di kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan.

Dari hasil peninjauan lapangan, terdapat 3 Poktan yang menerima bantuan 2 unit pompa berukuran 6 inch yaitu Poktan Berkat Yakin, Poktan Usaha dan Poktan Berkat Mandiri dengan luas total 61 Ha untuk kegiatan pompanisasi. Sedangkan penanaman di Kabupaten Indragiri Hilir dilakukan di lokasi oplah Gapoktan Muara Baru di kelurahan Benteng, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir. Luas lokasi oplah 500 ha dan sudah masuk pada masa tanam kedua (IP 200) dimulai Juli-September ini.

“Harapan kami semoga kegiatan oplah kedepan dapat berjalan sehingga produksi meningkat. Para petani di sini semangat untuk melanjutkan program peningkatan IP dari IP 100 menuju IP 200,” kata Misbar, Ketua Gapoktan Muara Baru.(rs)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stok Beras Tingkat Global Sedang Tidak Baik, Kementan Gelar Rakor Antisipasi Darurat

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan