EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Pada 2023, Nganjuk Tercatat Menghasilkan 183.757,8 Ton Bawang Merah

Eksklusif Co
Saturday 4 May 2024 | 21:44 WIB Last Updated 2024-08-17T08:13:20Z

EKSKLUSIF.CO - Bertengger di posisi teratas sebagai sentra utama bawang merah di Jawa Timur, Kabupaten Nganjuk mempunyai peran penting dalam pengamanan pasokan dan harga bawang merah nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang tahun 2023, Nganjuk tercatat mampu menghasilkan bawang merah sebanyak 183.757,8 ton dengan luas panen 16.918 ha. Pada bulan Mei - Juni, sentra bawang merah varietas Tajuk terbesar ini dijadwalkan memasuki musim panen utama.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, pihaknya terus memastikan produksi bahan pangan strategis terkendali dengan aman sepanjang tahun, termasuk bawang merah. Menghadapi berbagai tantangan anomali cuaca, Kementerian yang dipimpinnya terus berupaya maksimal menjaga produksi tetap berjalan melalui berbagai program.

“Bawang merah Kita sudah swasembada. Tidak ada alasan produksinya kurang. Pupuk tersedia, benih ada, air juga kita upayakan. Berbagai cara kita tempuh agar petani tetap semangat menanam. Ini penting agar pasokan terus terjaga,” kata Mentan, dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian Sabtu (4/5/24).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Andi M Idil Fitri saat dihubungi di Jakarta mengatakan, harga bawang merah dalam beberapa pekan terakhir sempat bergerak naik, salah satunya akibat banjir yang melanda sentra bawang merah di Pantai Utara Jawa ( Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Grobogan dan Pati).

Pria yang akrab disapa Idil ini mengatakan, saat ini pihaknya sedang menerjunkan tim khusus untuk memantau kondisi riil panen di lapangan.

“Wilayah sentral di luar Pantura akan mulai panen bulan Mei ini hingga Juni mendatang, Nganjuk salah satunya,” kata Idil.

"Data kami menunjukkan sentra pertanaman bawang merah di Nganjuk tersebar di beberapa kecamatan seperti Gondang, Sukomoro, Rejoso, Nganjuk dan Wilangan. Pertanaman bawang merah di Kabupaten Nganjuk selalu ada sepanjang tahun. Bulan Mei nanti sudah mulai panen, puncaknya Juni insyaAllah pasokan semakin melimpah", imbuhnya.

“Data kami menunjukkan sentra pertanaman bawang merah di Nganjuk tersebar di beberapa kecamatan seperti Gondang, Sukomoro, Rejoso, Nganjuk dan Wilangan. Pertanaman bawang merah di Kabupaten Nganjuk selalu ada sepanjang tahun. Bulan Mei nanti sudah mulai panen, puncaknya pada bulan Juni, Insya Allah pasokan semakin melimpah,” dia menambahkan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Nganjuk Fadlin Nuryani membenarkan musim panen akan segera tiba.
 
“Nganjuk akan mulai panen bulan Mei dan jumlah panenan akan terus bertambah hingga awal Juni mendatang. Perkiraan luas panen selama bulan Mei mencapai 529 ha. Panen tersebar di kecamatan Gondang, Rejoso dan sebagian dari kecamatan Nganjuk. Pertanaman selama bulan April mencapai 1.159 ha dan masih terus bertambah,” jelas Fadlin.

Pola tanam bawang merah di Kecamatan Wilangan, Rejoso dan Bagor selama setahun adalah padi, kedelai, bawang merah. Sedangkan untuk Sukomoro dan Gondang, penanaman bawang merah dilakukan 3 – 4 kali dalam setahun.

Akat, Champion bawang merah Kabupaten Nganjuk saat ditemui di lahannya menjelaskan bahwa harga berangsur turun dan pasokan akan aman hingga Idul Adha mendatang.

“Khusus untuk wilayah mitra Champion di Kabupaten Rejoso saja akhir Mei akan panen 16 ha dan awal Juni sekitar 130 ha, belum lagi wilayah non mitra champion yang juga ada panenan,” beber Akat.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa distribusi bawang merah dari satu daerah ke daerah lainnya saling mempengaruhi. Banjir di wilayah Pantai Utara Jawa mempengaruhi naiknya harga, namun pengaruhnya tidak akan lama. 

Akat bersama anggota kelompoknya terus berupaya menekan biaya produksi bawang merah dengan mengadopsi teknologi-teknologi ramah lingkungan. Manajemen budidaya yang tepat dengan penambahan input organik, pengaturan jarak tanam dan pengendalian hama dan penyakit untuk menekan biaya produksi.

“Pengaturan jarak tanam (15 x 15) dapat menghemat benih hingga 25%. Dalam pengendalian hama, kami pakai likat kuning dan lampu UV yang dipasang di sekeliling lahan. Hal tersebut dapat menekan biaya pestisida hingga 15 juta rupiah per hektarnya,” ungkap Akat. 

Lebih jauh Akat berharap adanya Program Listrik Masuk Sawah sehingga disetiap lahan bawang merah dapat dipasang lampu ultraviolet sebagai perangkat hama yang dirasakan efektif dan efisien.

“Kalau upaya-upaya tersebut bisa diterapkan akan semakin mengokohkan posisi Nganjuk sebagai sentra utama bawang merah di Jawa Timur,” pungkasnya.(*).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pada 2023, Nganjuk Tercatat Menghasilkan 183.757,8 Ton Bawang Merah

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan