EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Sejak Dirintis Menteri Pertanian pada Tahun 2015, Pertumbuhan Produksi Bawang Merah Solok Relatif Cepat dan Pesat

Eksklusif Co
Sunday 28 April 2024 | 10:23 WIB Last Updated 2024-08-17T08:14:45Z

EKSKLUSIF.CO - Musibah banjir yang melanda beberapa daerah sentra bawang merah di Pantura Jawa berimbas ke daerah lain di Indonesia karena sebagian besar masih mengandalkan pasokan dari Jawa, tak terkecuali Pulau Sumatera. Namun kenaikan harga di Sumatera tidak setinggi di Pulau Jawa karena pasokannya masih mampu ditopang dari Kabupaten Solok yang saat ini menjelma menjadi produsen bawang merah kedua terbesar secara nasional, bahkan mendapat julukan 'Brebes-nya Sumatera'. 

Pertumbuhan pesat produksi bawang merah di Kabupaten Solok patut diacungi jempol. Pasalnya kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Padang ini, menurut data BPS 2023 mampu menghasilkan 216.148 ton dengan luas panen 13.898 ha yang berkontribusi sebesar 10,9% dari total produksi nasional.

Sejak dirintis pertama kali oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sekitar 2015 lalu, pertumbuhan produksi Solok terbilang cepat dan pesat. Menurut perkiraan Dinas Pertanian setempat, produksi bawang merah di Solok pada akhir bulan April sebanyak 2.200 ton dan bulan Mei 2024 mencapai 8.840 ton. Kontribusi produksi terbesar berasal dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya, dan Kecamatan Danau Kembar. 

Kelebihan Solok dibanding daerah sentra lain adalah panen bawang merah yang terjadi sepanjang tahun. "Bawang merah disini selalu ada karena dapat ditanam sepanjang tahun, tak kenal musim. Produktivitasnya mencapai 10 ton/ha kering dan 18 ton/ha konde basah", ucap Yeni, salah seorang PPL Kecamatan Lembah Gumanti. Namun, hingga kini Solok belum memiliki pelaku usaha berskala besar seperti di Kabupaten Brebes, namun mampu memasok setiap harinya rata-rata mencapai 600 ton yang dipasarkan ke beberapa wilayah Sumatera seperti Medan Pekanbaru, Jambi, Bengkulu dan Aceh. 

Petani sekaligus pedagang bawang merah, Haji Mangguang menyatakan, bawang merah di Solok bisa dipanen setiap hari karena penanaman dilakukan setiap hari. Hasil panen bawang merah disimpan di para-para untuk dikeringkan dan kemudian dikirim langsung ke berbagai daerah di Sumatera.

"Bawang merah dari Solok aromanya kuat dan warna menyala. Itu ciri khasnya Bawang Merah Solok yang dikenal dengan varietas SS Sakato. Bagi masyarakat Sumatera SS Sakato sudah jadi primadona. Orang lebih mengenalnya dengan "Bawang Merah Padang". Selain itu ditanam juga jenis Bawang Merah Singkil yang memiliki keunggulan umur tanam cukup pendek yaitu 75 hari, sedikit berbeda dengan SS Sakato yang mencapai 90 hari", beber H. Mangguang.

Ketua Kelompok Tani Pawuah Sepakek sekaligus Champion Bawang Merah, Indra Wardi, menyebut Harga bawang merah di Solok pada tingkat petani yakni Rp 35.000-Rp 40.000/kg konde basah sesuai dengan grade/ukuran umbi bawang merah. Permintaan pasar mempengaruhi harga pasar, sebagai contoh di Pekanbaru konsumen lebih memilih bawang merah berbentuk lonjong sedangkan di Solok dan Padang bawang merah berbentuk bulat jauh lebih diminati. 

"Kepekaan dan kemampuan dalam analisa pasar sangat diperlukan champion dan pelaku usaha bawang merah dalam mensuplai kebutuhan bawang merah di Sumatera”, tandasnya. 

Dikonfirmasi terpisah, ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Solok yang juga petani champion setempat, Amri Ismail, mengatakan kenaikan harga bawang merah yang melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) di angka Rp 41.500/kg mendorong pihaknya untuk melakukan distribusi bawang merah lintas Pulau dari Solok ke Jawa.

"Pengiriman bawang merah asal Solok ke Pasar Induk Kramat Jati kami lakukan untuk memperkuat pasokan dan stabilisasi di Jakarta. Biasanya kami kirim ke Aceh, Medan dan wilayah Sumatera lain, terakhir kami kirim sebanyak ke PIKJ sebanyak 18 ton pada 15 April lalu," ujar Amri.(*).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sejak Dirintis Menteri Pertanian pada Tahun 2015, Pertumbuhan Produksi Bawang Merah Solok Relatif Cepat dan Pesat

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan