EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Cek Kondisi Panen Bawang Merah di Beberapa Wilayah Sentra, Termasuk di Bojonegoro

Eksklusif Co
Sunday 28 April 2024 | 10:04 WIB Last Updated 2024-04-28T03:04:48Z

EKSKLUSIF.CO - Kenaikan harga bawang merah masih mewarnai headline berbagai media dalam beberapa pekan terakhir. Tingginya permintaan saat lebaran dihadapkan pada terbatasnya stok barang akibat banjir yang melanda sentra bawang merah di Pantai Utara Jawa (Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Grobogan, Pati) dan minimnya tenaga perogol yang semakin melambungkan harga bawang merah yang ada di pasaran.

Meski bukan sentra utama bawang merah, Bojonegoro punya peran signifikan dalam mengirimkan pasokan ke beberapa pasar besar di Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang tahun 2023, Bojonegoro tercatat mampu memproduksi bawang merah sebanyak 26.450 ton dengan luas panen 2.826 ha.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Imam mengatakan, di Bojonegoro masih ada panen hingga awal Mei.

“Di sini masih panen kurang lebih 364 hektar, tersebar di Kecamatan Kedungadem, Gondang, Sekar dan Sumberjo. Panen bergilir dari desa ke desa, karena sepanjang tahun di sini ada pertanaman”, terang Imam.

Pertanaman bawang merah di Kabupaten Bojonegoro dilakukan minimal tiga kali dalam satu tahun. Musim tanam pertama pada Bulan November hingga pertengahan Desember, musim tanam selanjutnya pada Bulan Februari – Maret, dilanjutkan musim tanam ketiga pada bulan Mei, dan tanam keempat pada bulan September (untuk wilayah yang dekat dengan irigasi). Dengan pola tanam tersebut harapannya panen tidak akan terputus.

Direktur Sayuran & Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri mengerahkan seluruh jajarannya agar mengecek kondisi riil panen di wilayah-wilayah sentra termasuk Bojonegoro.

“Selain dilakukan operasi pasar bawang merah di Jakarta, kami juga mengecek langsung ke lapangan untuk mengawal panen dan pasokan,” tuturnya saat diwawancarai terpisah.

Anto, pengepul bawang merah di Desa Pajeng, Kecamatan Gondang mengatakan bahwa saat ini pertanaman di Gondang rata-rata berumur 35 hari dan siap dipanen pada awal Mei mendatang. Pihaknya juga menyampaikan bahwa harga sudah mulai berangsur turun.

“Harga sudah turun karena mulai banyak panen dan tenaga kerja rogol sudah kembali bekerja pasca lebaran. Permintaan pun tidak sebanyak saat lebaran” imbuh Anto.

Hal itu dibenarkan Ajis, salah satu tengkulak bawang merah di Desa Duwel, Kecamatan Kedungadem. Senada dengan Anto, Ajis juga menjelaskan harga jual yang diterimanya dari pengepul mengalami penurunan.

Guna meningkatkan efisiensi biaya produksi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus mendorong petani menggunakan benih bawang merah TSS (True Shallot Seed).

Dalam pelaksanaannya, Dinas menggandeng BRIN untuk membina petani melalui percontohan budidaya. Harapannya TSS bisa menjadi alternatif ketika harga benih mahal sehingga geliat produksi bawang merah Bojonegoro terus meningkat.(*).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Cek Kondisi Panen Bawang Merah di Beberapa Wilayah Sentra, Termasuk di Bojonegoro

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan