EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Sempat Dibayangi Kekurangan Air, Kini Produksi Bawang Merah dan Cabai Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 Dipercaya Aman

Eksklusif Co
Saturday 6 January 2024 | 12:31 WIB Last Updated 2024-01-06T05:31:06Z
Sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah dan cabai terbesar di Jawa Barat, Kabupaten Garut diandalkan mampu menunjang pasokan nasional, khususnya dalam menghadapi Puasa dan Idul Fitri yang akan jatuh pada bulan Maret/April 2024.

EKSKLUSIF.CO - Sentra utama produksi bawang merah Garut ini berada di Kecamatan Bayongbong dan daerah penyangga sekitarnya seperti Sukaresmi, Cilawu, Cisurupan dan Sucinaraja. Sedangkan cabai hampir tersebar di seluruh kecamatan, khususnya di Bungbulang, Caringin, Banyuresmi, Cisurupan.

Pada akhir musim tanam tahun 2023, para petani khawatir akibat dampak El Nino yang menyebabkan curah hujan tidak stabil sehingga banyak tanaman yang sudah ditanam mengalami kekurangan air. Namun dengan kembalinya hujan yang diperkirakan cukup stabil, para petani kini bisa bernapas lega.

Saat dikonfirmasi, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto optimis pasokan bawang merah dan cabai jelang puasa dan lebaran 2024 aman terkendali, salah satunya dari Garut, Jawa Barat.

“Berdasarkan laporan dari tim yang kami terjunkan langsung ke lokasi, total luas tanam bulan Desember/Januari di Bayongbong dan sekitarnya lebih dari 1.500 hektare. Akibat El Nino panjang tahun ini diperkirakan sekitar 30%. hasilnya tidak optimal karena kekurangan air. Namun secara umum produksi Bawang Merah Garut aman untuk mendukung pasokan puasa dan lebaran tahun 2024,” kata Prihasto.

Sementara untuk cabai, produksinya diyakini akan meningkat hingga mencapai puncaknya saat lebaran.

“Luas tanam cabai rawit di Garut dalam setahun mencapai dari 3.000 hektar lebih. Cabai besar lebih dari 6.000 hektar. Saat ini rata-rata memasuki awal tanam dan persiapan berbuah untuk tanaman eksisting. Pasokan untuk puasa, lebaran (Idul Fitri) nanti, Insya Allah aman,” tegasnya.

Menurut Prihasto, areal produksi bawang merah di dataran tinggi atau pegunungan rentan terhadap ancaman kekurangan air.

“Karena kita hanya mengandalkan tadah hujan, ketika hujan turun tidak normal dari biasanya banyak tanaman yang sudah ditanam terancam kering. Ini salah satu pelajaran dari El Nino, kita harus lebih memperhatikan dan mengantisipasi kebutuhan air dan penyediaan sumber air,” ujarnya.

Diakuinya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya konkrit untuk meningkatkan ketersediaan air.

“Kami identifikasi titik-titik yang rawan kekurangan air dan belum bisa terjangkau saluran irigasi teknis atau sumber air permukaan. Di situ kita dorong fasilitasi sumur dalam atau dangkal, menggandeng Kementerian/Lembaga terkait. Akhir tahun ini kami sudah mulai fasilitasi di Banyuresmi,” jelasnya.

Selain penyediaan air, pihaknya juga terus mendorong penyediaan energi listrik pada lahan budidaya yang dikenal dengan istilah elektrifikasi pertanian (agroelectrifying).

“Kementan dan PLN sudah ada Nota Kesepahaman. Contoh keberhasilan program yang juga sudah ada, seperti di Bantul - DIY, Solok, Enrekang dan Nganjuk. Tinggal diperluas jangkauannya. Listrik ini akan menghemat biaya energi hingga 70%. Air dan listrik ini sangat vital dalam proses budidaya hortikultura, khususnya cabai dan bawang merah,” tambah Prihasto.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Garut Ardi Firdian memastikan produksi bawang merah dan cabai di wilayahnya dalam kondisi aman dan terkendali serta siap menunjang pasokan selama periode puasa Idul Fitri.

“Betul sempat ada gangguan kekurangan air, terutama di kawasan tadah hujan. Tanaman bawang merah yang berumur 20 hari banyak yang terdampak. Sumber air berupa mata air yang ada jaraknya sangat jauh sehingga tidak efektif dan jika dimanfaatkan untuk pengairan, maka akan mengganggu supply air bersih masyarakat dan dapat menimbulkan konflik sehingga perlu alternatif penyediaan air lahan. Namun seiring dengan hujanya yang sudah turun, masih bisa terkendali. Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian memastikan produksi aman, terutama untuk pasokan puasa dan lebaran pada tahun 2024 nanti,” kata Ardi.

Sekadar informasi, Direktorat Jenderal Hortikultura senantiasa terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan dan pemenuhan kebutuhan pangan khususnya dari hortikultura (cabai dan bawang merah).(ris).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sempat Dibayangi Kekurangan Air, Kini Produksi Bawang Merah dan Cabai Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 Dipercaya Aman

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan