EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Aksi Cepat Bersama Gerdal APH, Pasokan Cabai dan Bawang Merah Jelang Ramadhan Terpantau Aman

Eksklusif Co
Thursday 11 January 2024 | 23:14 WIB Last Updated 2024-03-19T05:27:06Z
Penanaman cabai khusus terpantau di Desa Cenrana Baru, Baji Pa'mai, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan luasnya sekitar 110 hektar dan serangan hama OPT tergolong rendah

EKSKLUSIF.CO - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan cabai dan bawang merah untuk bulan Ramadhan 2024 aman. Berdasarkan hasil pantauan Tim Upsus Ditjen Hortikultura Sulsel, penanaman cabai khusus terpantau di Desa Cenrana Baru, Baji Pa'mai, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan luasnya sekitar 110 hektar dan serangan hama OPT tergolong rendah. Daerah ini merupakan salah satu daerah penyangga cabai di Sulawesi Selatan.

Hasil pemantauan tersebut diperkuat dengan data ewssipantara.id yaitu aplikasi prediksi curah hujan, kekeringan, banjir serta potensi serangan hama dan penyakit pada tanaman hortikultura yang menunjukkan potensi serangan hama relatif rendah.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menjelaskan, kondisi ketersediaan pangan khususnya bawang merah dan aneka cabai masih aman menjelang bulan Ramadhan 2024.

“Saat ini kondisi bawang merah di lapangan ada yang sementara panen, panen dan bahkan ada yang baru tanam, sehingga pertanaman dan ketersediaan aman.  Begitu pula untuk aneka cabai kondisi lapangan ada yang menjelang panen, dan ada juga yang baru semai,” jelas Prihasto seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (11/02/2024).

Prihasto melanjutkan, berdasarkan pantauan pada aplikasi EWS Sipantara, terdapat potensi kekeringan di sebagian kecil wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Bali, dan Papua. Potensi kekeringan yang terlihat sepanjang triwulan I (Januari-Maret) di Provinsi Sulawesi Utara, Aceh, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Papua Barat menunjukkan potensi kekeringan yang semakin menurun.

Untuk peringatan dini potensi banjir pada triwulan I juga terlihat potensi terjadi di sebagian kecil wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Potensi banjir terlihat pada rentang waspada. Namun, sebagian besar wilayah Indonesia terpantau aman dari potensi banjir.

Untuk mengatasinya, Prihasto menjelaskan ada langkah preventif dan kuratif yang dilakukan Kementerian Pertanian.

“Kita melakukan kegiatan gerakan pengendalian sekitar 6.800 Ha, penerapan PHT di 145 kelompok, dan penanganan fasilitasi dampak perubahan iklim berupa sumur dalam, sumur dangkal, pompa air, irigasi sederhana dan pipanisasi. Alhamdulillah masih dapat tertangani  dengan baik di lapangan,” jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Kelompok Substansi Dampak Perubahan Iklim (DPI), Muhammad Agung Sunusi dan tim langsung bergerak cepat turun ke lapangan menuju lokasi penyangga aneka cabai di Kabupaten Maros tersebut. 

“Kami bersama tim bergerak cepat memastikan kondisi lapangan. Kondisi aneka cabai di Kecamatan Tanralili, Cenrana, Camba dan Mallawa dengan kondisi pertanaman eksisting seluas kurang lebih 250 Ha ada yg panen dan ada baru tanam,” kata Agung.

Agung juga menambahkan, Tim POPT Ditjen Hortikultura bergerak cepat melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Pemberian Agen Pengendali Hayati (APH) yang bekerjasama dengan IP3OPT di wilayah Maros. Mereka hadir untuk memfasilitasi pemberian trichoderma, PGPR dan POC.

“Berdasarkan pengamatan di lapangan ditemukan adanya  serangan OPT seperti thrips dan antraknosa pada tanaman cabai. Pengendalian langsung dilakukan melalui kuratif sekaligus preventif bagi pertanaman yang masih eksisting di lapangan,” tambahnya.

Penambahan Trichocompost matang dengan dosis 5-10 ton per ha merupakan hal yang akan segera diterapkan oleh kelompok tani.

Ditemui di lapangan, Ketua Kelompok Tani Sejati yang juga merupakan petani milenial di Kecamatan Cenrana, Muh Shaleh menjelaskan, di wilayahnya saat ini fokus membudidayakan aneka cabai, khususnya cabai besar dengan luas kurang lebih 30 hektar. Saat ini kondisi penanaman cukup baik, tingkat serangan hama OPT terutama antraknosa dan busuk buah terkendali.

“Kelompok kami baru panen ke 4 sehingga kami berharap ketersediaan aneka cabai aman sampai bulan ramadhan dan idul fitri 2024,” kata Shaleh.

Shaleh juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian yang bergerak cepat dalam penanganan DPI dan OPT di lapangan.

“Terima kasih kami sampaikan kepada tim POPT  yang memberikan bimbingan dan pendampingan OPT ramah lingkungan di lapangan. Kami bersama kelompok akan fokus pada penggunaan Agens Pengendali Hayati seperti PGPR, Trichoderma, pupuk organik cair dan Pupuk Kompos di lapangan,” tutupnya.(ris).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aksi Cepat Bersama Gerdal APH, Pasokan Cabai dan Bawang Merah Jelang Ramadhan Terpantau Aman

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan