Penulis: Ray
Editor: Riswan P
HARIAN BERANTAS, KOTA BANJAR - Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan, program tersebut bertujuan untuk meminimalisir tindakan Perudungan (bullying-red) sekaligus memberikan rasa aman kepada siswa.
“Hari ini anak-anak sekolah di Jabar akan mendapatkan perlindungan terhadap rasa aman, nyaman bersekolah dengan hadirnya SSistem Terinegrasi Olah Pengaduan Perudungan,” ujar Kang Emil.
Kang Emil berharap program Stopper Jabar bisa mencegah Perudungan.
“Selama ini kalau terjadi Perudungan seringkali viral dan saya yakin banyak yang tidak viral yang jadi terjadi perudunga dimana-mana,” ujarnya.
Dalam program Stopper Jabar, kata Kang Emil, ada empat komponen sistem yakni konsultasi, laporan pengaduan, edukasi dan pendampingan.
"Kami punya sistem bisa melapor via WhatsApp, via QR Code, via website, kepada sebuah sistem yang kami launching hari ini namanya Stopper Jabar," tutur Kang Emil.
“Sekarang siswa-siswa di Jabar tenang dan akan ada respon. Karena kalau tidak respon akan jadi dicatatan, karena setiap pelaporan akan masuk ke Gubernur Jabar melalui Kepala Dinas Pendidikan,” imbuhnya.
Sebelum meluncurkan program Stopper Jabar, Kang Emil mengunjungi Pasar Banjar untuk memastikan harga bahan pokok tetap terkendali di rangkaian Sarling Jabar di Kota Banjar.
"Harga di pasar hanya cabai aja yang naik. Beras turun menjadi 11 ribuan yang biasanya naik sampai 12-13, tapi masih fluktuatif," ujarnya.
Dalam rangkaian Sarling Jabar di Kota Banjar, Kang Emil juga hadir dalam acara Helatan Kesenian dalam rangka HUT Banjar ke-20 di Jl. Letjen Swarto Kota Banjar. Dalam acara tersebut, ditampilkan berbagai kesenian tradisional khas Banjar.
No comments:
Post a Comment