EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Pemerintah Dorong Diversifikasi dan Ketahanan Pangan di Ibu Kota Baru

Eksklusif Co
Saturday 23 April 2022 | 15:56 WIB Last Updated 2022-04-23T10:30:30Z

Diplay berbagai produk pertanian ini juga dimeriahkan dengan pembagian paket sayur dan vaksinasi gratis.

 

EKSKLUSIF.CO - Ada yang berbeda dari Gelaran Pangan Murah Ramadhan (GPM) yang digelar di Provinsi Kaltim. Tak hanya disambut dengan guyuran hujan, pameran berbagai produk pertanian ini juga dimeriahkan dengan pembagian paket sayur dan vaksinasi gratis.

 

“Alhamdulillah, diiringi hujan artinya berkah ya, Bapak-ibu. Pertanian itu di mana-mana membutuhkan air. Air cukup, produktivitas aman. Seperti pesan Menteri Pertanian  agar semua sektor bahu membahu menjaga stabilitas pangan. Bersama-sama dengan TNI, Polri, dan perangkatnya bersama-sama menjaga ketahanan pangan untuk tetap satabil,” kata Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat membuka acara, Jumat (22/4).

 

Prihasto menjelaskan, seluruh jajaran Eselon I Kementerian Pertanian memiliki tugas menjaga stabilitas pangan, salah satunya Gelar Pangan Murah. Diakuinya, pengawalan khusus Kalimantan ini merupakan upaya bahu membahu antara Dinas Pertanian dan Kodim setempat.

 

“Dengan menjadikan Kaltim sebagai calon Ibu Kota Negara baru tentunya harus mampu menyediakan sendiri kebutuhan pangannya. Kalau tadinya disuplay dari Jawa, Sulawesi dan NTB, maka ke depan kita harus bisa memproduksi sendiri,” jelasnya.

 

Sebagai simulasi, dengan adanya perpindahan aparatur sipil negara beserta perangkatnya, diperkirakan penduduk Kaltim akan ditempati 2,5 juta jiwa.

 

“Artinya membutuhkan pangan yang tidak sedikit. sebagai contoh, untuk bawang merah sendiri dibutuhkan setidaknya 18-20 ribu ton. Artinya, dibutuhkan lahan seluas 2.800-3.000 hektar khusus bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pangan 2,5 juta penduduk baru. Begitu juga dengan cabai, dimana luas lahan yang ada 2000 hektar harus lebih ditingkatkan lagi, minimal membutuhkan 3000-3200 hektar," lanjutnya.

 

Meski begitu, dia tidak khawatir. Karena Kalimantan Timur memiliki iklim dan lahan yang cocok untuk menanam bawang merah.

 

“Mentan dengan tegas mengarahkan agar pada Ibu Kota Negara yang baru urusan pangan jangan bergejolak. Kaltim harus bisa menghasilkan pangannya sendiri. Dimana ada klaster beras, bawang merah, cabai dan lain-lain. Untuk mewujudkannya , dibutuhkan semangat dari berbagai pihak,” jelasnya.

 

Prihasto juga bangga, di tengah pandemi, Indonesia memiliki ketahanan pangan yang tangguh. Tingkat inflasi hanya berada pada posisi 2,6 persen sedangkan negara lain mencapai di atas 8 persen. Diakuinya, faktor penyelamat negara adalah sektor pertanian. Sektor pertanian yang naik 16 persen akan terus dipertahankan, termasuk mendorong diversifikasi pangan, antara lain sukun dan sagu sebagai subtitusi gandum, yang juga akan meningkatkan kesehatan.

 

Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, M. Alimudin saat mewakili Kepala Dinas menyampaikan terima kasih atas terpilihnya Kaltim sebagai salah satu lokasi acara.

 

“Kami sangat mendukung terselenggaranya kegiatan yang berlangsung di provinsi kami ini, terutama terkait ketersediaan bahan pangan pokok. Kami menugucapkan terma kasih kepada Bapak Menteri Pertanian atas perhatian yang diberikan kepada warga,” ujarnya.

 

Dengan persiapan yang tidak memakan waktu lama, acara ini terbukti sukses dan membangkitkan kepedulian lintas sektor.

 

“Ini memang kegiatan yang luar biasa. Acara gelar pangan ini diadakan secara marathon. Sehari jadi dan alhamdulillah semua saling membantu sehingga acara ini bisa terselenggara,” kata Kepala Staf Kodim Samarinda, Letkol Inf. BT Napitupulu, SH.

 

Meski digelar selama tiga hari, terhitung 22-24 April 2022, animo masyarakat sangat tinggi. Kurang dari dua jam, kios-kios lapak tenda ludes diserbu pembeli. Salah satu pengunjung, Sahriah, 55 tahun, mengaku senang dengan adanya pangan murah ini.

 

"ya sangat senang. Saya membeli dengan harga murah. Saya sudah menunggu sejak tadi. ini saya membeli beras dan minyaknya," kata Sahria.

 

Tak hanya didominasi ibu-ibu, ada juga bapak-bapak yang juga antri di stand beras dan minyak.

 

“Saya senang sekali ada program ini. Kalau bisa, ada teruslah," kata Mas'ud.

 

Sebagai informasi, beras dijual dengan harga Rp. 10 ribu/kg, tepung terigu Rp. 11 ribu/kg, daging beku Rp. 85 ribu/kg, telur ayam Rp. 22.500/kg, minyak goreng Rp. 14 ribu/liter, gula pasir Rp. 14 ribu/kg, ayam beku Rp. 45 ribu/ekor, bawang merah Rp. 30 ribu/kg dan bawang putih Rp. 30 ribu/kg.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemerintah Dorong Diversifikasi dan Ketahanan Pangan di Ibu Kota Baru

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan