Presiden AS Joe Biden Memimpin Penghormatan Terakhir untuk Colin Powell

Mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell (kanan) ikut serta dalam wawancara di atas panggung dengan Presiden dan CEO Aspen Institute Walter Isaacson (kiri) di Washington Ideas Forum di Washington, 30 September 2015. (Jonathan Ernst / REUTERS)

 

EKSKLUSIF. CO - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Colin Powell meninggal dunia akibat komplikasi Covid-19 dalam usia 84 tahun, Senin (18/10) waktu Amerika. Penghormatan terakhir kemudian mengalir kepada negarawan dan tokoh berpengaruh bagi politik AS itu. Powell meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

 

Presiden AS Joe Biden memuji Powell sebagai teman baik dan patriot dengan kehormatan dan martabat yang tak tertandingi. Biden menyatakan rasa hormat atas nama dirinya dan ibu negara, Jill Biden.Wakil presiden AS Kamala Harris juga memberikan penghormatan kepada Powell.

 

"Sebagai senator, saya bekerja sama dengannya ketika dia menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Ketua Gabungan Kepala Staf, dan sebagai Sekretaris Negara. Selama bertahun-tahun kami bekerja bersama bahkan dalam ketidaksepakatan, Colin selalu menjadi seseorang yang memberi Anda yang terbaik dan memperlakukan Anda dengan hormat," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, seperti dikutip laman The Guardian, Selasa (19/10).

 

Biden mengatakan Powell mewujudkan cita-cita tertinggi prajurit dan diplomat. Menurutnya, Powell terus berkomitmen pada kekuatan dan keamanan bangsa di atas segalanya.

 

"Setelah berperang, dia mengerti lebih baik daripada siapapun bahwa kekuatan militer saja tidak cukup untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran kita. Dari pandangannya yang terdepan tentang sejarah, menasihati presiden dan membentuk kebijakan negara kita, Colin memimpin dengan komitmen pribadinya terhadap nilai-nilai demokrasi yang membuat negara kita kuat," ujar Biden.

 

Biden melanjutkan dengan berbicara tentang tonggak sejarah Powell sebagai menteri luar negeri kulit hitam AS pertama. "Setelah berulang kali melanggar batasan rasial, membuka jalan bagi orang lain untuk mengikuti layanan Pemerintah Federal, Colin berkomitmen sepanjang hidupnya untuk berinvestasi pada generasi kepemimpinan berikutnya," ungkapnya.

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan dunia telah kehilangan pemimpin luar biasa dan orang hebat dalam diri Powell. Blinken menambahkan bahwa Powell telah dicintai di departemen luar negeri karena dia telah mempercayai pejabat dan memberdayakan mereka.

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan dunia telah kehilangan seorang pemimpin yang luar biasa dan orang hebat dalam diri Powell. Blinken menambahkan bahwa Powell telah dicintai di departemen luar negeri karena dia telah memercayai pejabat dan memberdayakan mereka.

 

"Dia tidak peduli dengan formalitas atau hierarki, dia ingin mendengar dari semua orang," katanya.

 

Selain itu, Blinken juga meramalkan bahwa ide-ide para pendahulunya akan dipelajari oleh para pemikir diplomatik dan militer di masa depan.

 

Dia mengatakan Powell adalah orang Amerika yang luar biasa yang melayani dengan bermartabat dan elegan. Dia memuji Powell sebagai inspirasi, sebagai pria kulit hitam pertama di AS yang naik ke posisi tinggi yang diraih, dia juga mengatakan dia sangat mendukung Biden.

 

Menteri pertahanan AS, Lloyd Austin, juga memberikan tanggapan yang berapi-api atas kematian Powell saat melakukan perjalanan di Tbilisi, Georgia. Dia berkata, "Aku merasa seperti ada lubang di hatiku pagi ini."

 

Selain itu, banyak pejabat Amerika juga memberikan penghormatan kepada Powell mulai dari mantan pejabat hingga pejabat yang masih menduduki kursi pemerintahan AS dan pejabat dari negara lain termasuk mantan perdana menteri Inggris Tony Blair.)