Presiden Jokowi Ingatkan Di Luar Kampus Ada Yang Mendidik Mahasiswa Menjadi Ekstremis Garis Keras

Presiden Jokowi

Eksklusif.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh rektor beserta jajarannya untuk mendidik mahasiswa secara utuh. Presiden mengatakan, saat ini kampus sedang diajarkan tentang Pancasila, kebangsaan. Di luar kampus ada yang mendidik mahasiswa menjadi ekstremis garis keras, jadi radikal garis keras.

Jokowi tidak ingin mahasiswa yang diajarkan tentang kebangsaan di kampus terpapar ide-ide radikal di luar kampus.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi pada Rapat Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia yang digelar di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Kota Surakarta, Senin (13/9/2021), sebagaimana video tersebut diunggah ke akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/9/2021). ). Jokowi awalnya meminta siswa untuk tidak diajarkan hal-hal yang bersifat rutin dan monoton

“Oleh sebab itu, tugas universitas adalah mencetak, melahirkan mahasiswa yang unggul dan utuh, sehat jasmani, sehat rohani, budi pekertinya. Baik sisi kebangsaannya,” ujar Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa ini bukan tugas yang mudah. Oleh karena itu, Jokowi juga meminta para rektor untuk memperhatikan pendidikan mahasiswa di luar kampus.

“Tugas rektor dan seluruh jajarannya bukan hanya mendidik mahasiswa di kampus saja, apalagi hanya di kelas. Hati-hati mengenai ini. Juga menjadi tugas para rektor dan jajarannya yang berkaitan yang di luar kampus. Artinya, di luar kampus pun menjadi tugas rektor dan seluruh jajarannya, hati-hati,” katanya.

Presiden mengatakan mahasiswa harus diberi perhatian di dalam maupun di luar kampus. Jokowi ingin mahasiswa tetap menerapkan nilai-nilai Pancasila di luar kampus.

Presiden mengatakan mahasiswa harus mendapat perhatian baik di dalam maupun di luar kampus. Jokowi ingin mahasiswa terus menerapkan nilai-nilai Pancasila di luar kampus.

“Di dalam kampus dididik mengenai budi pekerti, di luar kampus nggak ada yang mendidik, jadi pecandu narkoba. Nah, untuk apa kita kalau nggak bisa menjangkau ke sana?” ucapnya.

“Di dalam kampus dididik mengenai Pancasila, kebangsaan. Di luar kampus ada yang mendidik mahasiswa kita jadi ekstremis garis keras, jadi radikalis garis keras, lha untuk apa?” kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta agar hal-hal kecil tetap diperhatikan. Jokowi lalu menceritakan masa lalunya saat masih mahasiswa.

“Jadi terakhir tanggung jawab rektor itu di dalam kampus dan di luar kampus. Urusan hal-hal yang kecil saja memang harus kita perhatikan. Urusan makan mahasiswa itu harus dicek betul. Mohon maaf saya ingat di UGM di Yogya, dulu sering sekali mahasiswa itu terkena penyakit bareng-bareng. Apa Pak rektor? Hepatitis, saya ingat kemudian tipes,” ungkapnya.

“Karena apa? Warung-warung mahasiswa yang saya dulu juga mengalami, kalau mencuci piringnya di ember, airnya satu ember, dipakai pagi sampai tengah malam. Berikan mereka air mengalir. Mahasiswa kita jadi pembawa penyakit semuanya. Hal-hal kecil-kecil, tetapi ya percuma kalau orang sepintar apa pun kalau tidak sehat, untuk apa? Itu yang tadi saya sampaikan, unggul dan utuh,” imbuh Jokowi.(*)