EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Jawa Barat Inisiasi Vaksinasi Berbasis Bidan Desa

Eksklusif Co
Thursday 16 September 2021 | 15:18 WIB Last Updated 2022-04-10T03:39:25Z

Wakil Ketua Bidang Percepatan Vaksinasi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan Percepatan Vaksinasi dan Distribusi Sembako kepada 1.000 Masyarakat Kurang Mampu, di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (15/9/2021). (Foto: Biro Adpim Jawa Barat). 


Eksklusif.co - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menginisiasi vaksinasi COVID-19 dengan menggunakan bidan mandiri di desa/kelurahan.

Saat ini, Jawa Barat telah menyuntikkan 18,4 juta dosis vaksin dari total target 37 juta pada akhir Desember 2021. Masih butuh kerja keras untuk mencapai target tersebut.

Dengan potensi 5.899 titik vaksinasi oleh bidan mandiri, Jawa Barat dapat menghasilkan 206.465 orang yang divaksinasi per hari. Itu dengan hitungan satu bidan memvaksinasi 35 orang per hari. Jika target ditingkatkan menjadi 50 orang per hari, hasilnya akan lebih besar lagi.

Menurut Wakil Kepala Bidang Percepatan Vaksinasi Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil, mengatakan bidan mandiri di desa/kelurahan bisa dioptimalkan untuk mempercepat vaksinasi di Jabar. Vaksinasi ibu hamil sudah menjadi rutinitas bidan mandiri, sehingga memungkinkan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat umum.

“Pemerintah sudah merambah ke wilayah desa dan kelurahan melalui gerakan dari puskesmas dan juga bidan mandiri desa jadi setiap satu orang bidan mandiri itu bisa mereka melakukan vaksinasi bagi 50 orang penduduk desa,” ujar Atalia saat meninjau pelaksanaan Percepatan Vaksin dan Pembagian Sembako kepada 1.000 Kaum Duafa, di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (15/9/2021).

Atalia menilai target 37,9 juta warga Jabar untuk divaksinasi tidak akan tercapai jika tidak ada campur tangan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi.

“Tapi tentu saja kita tidak akan mencapai target sasaran apabila tidak ada dukungan dari semua pihak. Hari ini alhamdulillah dari komunitas juga event organizer (EO) mereka melakukan secara mandiri dan target sasaran kaum duafa sekitar 500 orang termasuk juga 150 warga sekitar,” ucapnya.

Selain itu, menurut dia, target vaksin bagi warga dari kelompok terdekat sangat penting dalam rangka membentuk partial herd immunity di lingkungan tempat tinggalnya. Apalagi, jika berbagai lembaga secara konsisten menjalankan target 37 juta orang, itu akan segera terwujud.

“Saya kira ini penting sekali semakin banyak universitas komunitas dan target sasaran kita akan semakin cepat terealisasi,” ujarnya.

Atalia menuturkan mengenai stok vaksin di Jabar hingga saat ini masih tersedia. Ia pun meminta agar kegiatan vaksinasi dilakukan lebih masif melalui kolaborasi dari berbagai elemen.

“Stok vaksin aman, bahkan kita mendorong pelaksanaan kegiatan vaksinasi dilakukan lebih masif lagi dilakukan oleh gabungan berbagai elemen,” sebut Atalia. 

“Stok vaksin aman, bahkan kita mendorong pelaksanaan kegiatan vaksinasi dilakukan lebih masif lagi dilakukan oleh gabungan berbagai elemen,” sebut Atalia. 

Tak hanya itu, ia membeberkan terkait pelaksanaan vaksin dosis 1 dan 2 jika dilakukan tidak pada tempat yang sama dipastikan hal tersebut aman. Asalkan jenis vaksin yang digunakan masih sama. 

“Kemarin saja saya cek vaksin pertama di tempat tersebut kemudian yang keduanya di tempat berbeda dan terdekat misalnya ke puskesmas dan bidan desa itu tidak masalah. Jadi sudah dipastikan itu aman,” ungkapnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jawa Barat Inisiasi Vaksinasi Berbasis Bidan Desa

No comments:

Trending Now

Iklan

Iklan